Aku, Secangkir Kopi yang Kamu Tumpahkan Begitu Saja
Aku, Secangkir Kopi yang Kamu Tumpahkan Begitu Saja
Mungkin terdengar mustahil ketika ada
seseorang yang rela menunggu orang yang dicintainya hingga bertahun-tahun lamanya.
Tentu saja ada. Buktinya aku. Kamu juga tidak percaya jika aku masih
mencintaimu, iya kan? Jangankan kamu, teman-temanku sendiri tidak percaya
dengan penantian seseorang. Mereka bilang itu hanya sebuah kebohongan, dan
terlalu melebih-lebihkan keadaan. Aku hanya bisa tersenyum mendengarkannya.
Satu hal yang tidak bisa mereka pahami, tidak semua orang yang mudah mencintai
dan mudah melepaskan perasaannya begitu saja.
1. Suatu hal
terindah saat Tuhan mempertemukanku denganmu
Tidak ada hal terindah selain rencana
Tuhan. Aku tidak tau apa maksud dan tujuan-Nya membuat dan merekam alur
kebersamaan KITA hingga dua belas tahun lamanya. Aku bersyukur akan hal itu.
Tapi aku harus menelan kenyataan saat pertemuan itu bertemu dengan perpisahan.
Hingga akhirnya aku mengerti bahwa pertemuan dan perpisahan itu bersaudara
sangat erat, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Tuhan pun sebagai hakim alam hanya
bisa diam, apalagi aku ?
2. Memang bukan
aku, sosok perempuan yang kamu inginkan
Aku tidak pernah berfikir kalau
ternyata setiap orang punya kriteria tertentu untuk seseorang yang bisa mereka
cintai. Aku baru mempelajarinya setelah kamu pergi, dan aku kesulitan menemukan
seseorang yang memiliki kriteria yang sama denganmu.
Mungkin aku memang bukan perempuan yang
kamu inginkan, tapi kamu masih menjadi sosok laki-laki yang ingin ku miliki
segenap perasaannya.
3. Kamu tidak tau
rasanya mencintai seseorang yang tidak bisa ku miliki
Aku mengatakannya bukan sebagai
seseorang yang pernah dekat denganmu. Aku mengatakannya sebagai seorang pemilik
hati yang gagal membuatmu memilihnya. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu
mencintaiku, aku yakin itu benar. Meskipun aku bukan peramal ataupun
sebagainya, tapi aku bisa merasakannya. Sayangnya, ketika aku juga mengatakan
bahwa aku mencintaimu, aku justru membuatmu menjadi seseorang yang tidak bisa
kumiliki.
Aku benar-benar tidak tau jika dengan
mencintaimu justru membuatmu meninggalkanku. Aku fikir dengan mencintaimu KITA
bisa lebih dekat. Seandainya aku tau dari awal, aku tidak akan pernah mau jatuh
cinta denganmu. Karena bagiku bersamamu, dan KITA menjadi sahabat, itu lebih
indah daripada cinta yang akhirnya saling menyakiti. Tapi aku juga tidak
mungkin menyalahkan cinta, karena saat itu aku mencintaimu tanpa skenario dan
dorongan siapapun. Aku mencintaimu dalam kesadaran yang sesungguhnya, bukan
dalam inginnya aku memilikimu.
5. Tidak masalah
aku sendiri, asalkan tidak ada orang lain yang tersakiti
Aku masih sendiri sampai saat ini bukan
karena tidak ada laki-laki yang mencintaiku, tapi karena aku belum bisa
mencintai laki-laki lain seperti aku mencintaimu. Aku tidak mungkin menerima
cinta seseorang sementara aku tidak benar-benar mencintainya. Bagaimanapun aku
bukan perempuan yang setega itu mempermainkan perasaan orang lain. Aku lebih
baik sendiri daripada menerima seseorang tapi hanya ku jadikan sebagai penutup
sepi.
6. Kamu adalah
alasanku menemani cinta dengan kesetiaan
Entah apa yang membuatku begitu
berharap kamu akan kembali memegang tanganku seperti DULU. Padahal sejauh ini
aku tau sudah tidak ada lagi yang bisa ku harapkan darimu. Setiap kali aku
teringat bagaimana caramu mengabaikan begitu saja, aku sangat membencimu. Aku
seakan ingin membuatmu merasakan apa yang aku rasakan. Sayangnya, kebencian itu
selalu cepat terganti dengan kesetiaanku.
**
Suatu hari nanti saat waktu
mempertemukan KITA kembali, kemudian kamu benar-benar bisa melihatku. Jangan
pernah tanyakan seberapa banyak waktu dan kesedihanku menunggumu, karena kamu
tidak akan mendapatkan jawaban apapun dariku. Cukup tanyakan kabarku, dan aku
akan mengatakan baik-baik saja meskipun pada kenyataannya aku tidak baik-baik
saja.
Komentar
Posting Komentar